Subscribe To
Posts
Comments
Feb 22, 2014
Sore yang seperti
biasanya
Duduk santai ditemani
secangkir teh pahit tanpa gula
Akhir-akhir ini dokter
akhirnya tersenyum melihat kadar gulaku yang semakin baik
Aku harus
mempertahankannya bukan, cinta?
Karna… saat ini sudah
tak terdengar omelanmu yang melarang ini itu
Walau aku dulu sangat
tidak suka, anehnya saat ini aku sangat merindukannya
Sore ini pun angin
lembut menyapaku, membawa hawa dingin menembus kulitku yang mulai keriput
Lihat cinta, pelembab
yang dulu kau oleskan tiap hari, tak bisa mencegah keriput dan bintik hitam di
kulitku ini
Dan aku selalu kagum,
bagaimana seperti biasa angin sore ini selalu mengantarkan memori
Kenangan yang hanya tinggal
aku yang menertawakannya sendiri
Kamukah cinta yang
mengirimnya?
Kamukah cinta yang
setiap sore menemaniku seperti biasanya?
Lewat kenangan yang
penuh cerita tentang kita berdua
Sekarang kakiku mulai cepat lelah
Aku sudah tak bisa
pergi ke tempat kita biasa jalan berdua
Kau yang dulu selalu
memaksaku walau aku selalu menolak, kau kan tau aku paling tidak suka
berkeringat
Tapi aku beruntung kau
melakukannya
Kenangan itu.. milik
kita berdua
Tapi cinta, kamu
sedikit egois
Kenapa kau tinggalkan
kenangan-kenangan ini untuk kunikmati sendiri?
Setiap hari pun… aku
tunggu…
Kamu datang kembali…
memelukku seperti biasa…
Menghilangkan rasa
dingin dalam dada…
Dan akhirnya kitapun
tertawa mengingat kenangan lama kita
Berdua….
*seorang pasien mengajarkan saya bahwa ada cinta yang selamanya.
dan akhir2 ini mata saya bengkak tiap inget beliau hehe...
"kadang... hanya... kadang... saat seseorang berkata 'selamanya', orang itu sungguh-sungguh mengatakanya"
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 komentar:
Post a Comment