Subscribe To
Posts
All Comments
Sep 19, 2016
Hembusan angin pagi itu
Sama seperti angin
yang membelai hijabku saat menjelang hujan
Tidak begitu lembut,
tidak terlalu kencang
Tapi mampu membuatku
menikmati kegundahannya
...
Langkah kaki yang
berjalan semakin dekat menuju tempatku berdiri
Seperti berada di
sebuah cerita tv… disaat semua suara dihilangkan… hanya terdengar dentakan satu per satu
yang semakin nyaring berbunyi
...
Degupan inipun semakin
terasa dan beraturan… saat sepasang mata menangkap sesuatu yang sedari tadi
ditunggu
Tanpa sadar membuat
bibir ini tersenyum malu-malu
...
Lalu aku mulai menengadah ke
langit…
Walau tanpa melihat
kearah itupun, aku tau bahwa Tuhan benar2 memperhatikan setiap detik kala itu
Mempersembahkan sebuah
cerita yang tidak pernah ada sebelumnya
Dengan pertanyaan
retoris yang terselubung “lihat sinta… rencana siapa yang lebih baik?”
Tersenyum simpul mengingat betapa hati ini dulu penuh dengan keraguan atas kuasa-Nya
...
Mataku mulai menjadi sedikit basah…
Mataku mulai menjadi sedikit basah…
Bersyukur tak henti
atas pemberian yang lebih dari apa yang pantas didapatkan
Alhamdulillah…
Entah bagaimanapun
akhir cerita ini…
Terimakasih Tuhan…
Hometown, 17092016
Aug 19, 2016
read it first ya...
Ia berdiri mematung
disana
Penuh keraguan, hanya
sesekali menghentakkan kaki, tak berani melangkah
Gadis kecil yang
kembali pada taman bermain kesukaanya
Menunggu waktu pulang... seperti biasa...
Hanya... tidak bermain seperti biasanya...
Gadis kecil itu hanya duduk sendiri sambil memandang gundukan pasir di tengah taman
Ah… mainanya disana…
rusak parah… dilihat lalu dibuang oleh anak2 yang lain…
Gadis kecil yang
menyaksikan tanpa berusaha mengambilnya kembali
...
Lalu datang seorang
anak yang cukup berani menegur wajah murung itu
Memberikan sesuatu seperti
mainan dengan bentuk aneh yang tidak menarik sama sekali
‘aku pinjamin ya,
besok aku ambil lagi’
Anak itu pun pergi
begitu saja, meninggalkan gadis kecil yang kebingungan
Diputarnya benda itu ke
kanan dan ke kiri
Membuatnya terpaksa membawa
benda itu pulang
...
Aug 9, 2016
Seorang gadis kecil
berlari riang di sebuah taman
Membawa mainan
kesayangan di tangan kiri, memegang lollipop di tangan kanan
Sibuk sekali
...
Lalu seorang anak yang
lain tersenyum menghampirinya
Mengatakan bahwa gadis
kecil itu bisa bermain segala macam permainan disini lebih leluasa tanpa sibuk
dengan semua yang ada di tangannya
Mengatakan bahwa ia
akan menjaga mainan kesayangan gadis kecil itu di tangan kiri, memegang
lollipop di tangan kanan
...
Gadis kecil yang
akhirnya percaya dengan polosnya
Tanpa ia tau bahwa
anak dengan senyum manis itu hanya menunggu waktu untuk dijemput pulang
Meninggalkan mainan
kesayangan di dalam lubang pasir yang ia buat,
Melempar lollipop itu
jauh setelah terlihat kotor karena ia jatuhkan
...
Sang gadis kecil yang
duduk sendirian
Menenggelamkan
wajahnya pada kedua tangan yang biasanya sibuk
Menangis dengan
sepenuh hati
Berharap ada yang
datang mengembalikan semua yang hilang
...
Detik menjadi menit…
menit menjadi jam…
Sampai mata itu lelah,
air mata itu berhenti, hati yang kesal itu tumpah
Ia bangkit dari bangku
mungilnya… menegakkan kepala… melihat kanan dan kiri
Mengapa ia dibiarkan
sendiri?
Terus bertanya… hingga
sang gadis kecil tiba-tiba ingat sebuah kalimat yang ia baca…
Selebaran dari
potongan film yang terpasang di sepanjang jalan yang ia lalui setiap hari…
Sebuah kalimat yang
selalu ia baca… tapi selalu ia lupakan…
‘selamatkan dirimu sendiri’
Aug 6, 2016
hari2 biasa di Mantingan...
welcome new semester... *jeder jeder
udah hampir sebulan sih... tapi karena banyak acara di kampus jadi ga krasakalo liburan dah berakhir
so, new semester means... mahasiswi baru.
mahasiswi tu kata KBBI artinya orang yang belajar di perguruan tinggi
kalo buat saya... mahasiswi tu...
anak2 polos yang tidak tau apa2 tentang betapa kerasnya kehidupan inih =D
welcome new semester... *jeder jeder
udah hampir sebulan sih... tapi karena banyak acara di kampus jadi ga krasa
so, new semester means... mahasiswi baru.
mahasiswi tu kata KBBI artinya orang yang belajar di perguruan tinggi
kalo buat saya... mahasiswi tu...
anak2 polos yang tidak tau apa2 tentang betapa kerasnya kehidupan inih =D
 |
| bwakakak... perjuanganmu masih panjang nak... |
Aug 4, 2016
sebuah catatan di suatu malam... sayang kalo ga di posting^^
ketika sebuah harapan berubah menjadi sesuatu yang memilukan...
ketika sebuah harapan berubah menjadi sesuatu yang memilukan...
Pada setiap hati yg pernah tersakiti
Dan di setiap malam yg
terbalut sepi kukabarkan padanya
Ada seseorang yang
terisak dibalik selimut
Suaranya tak terdengar
bahkan oleh waktu
Seseorang yang bisa
meminta apapun saat itu
Tapi memilih untuk
diam,
Menikmati sedihnya,
Menerima tanpa sudi
bertanya,
Tidak ingin semakin
terluka
Hanya berharap detik
saat itu berhenti
Menemaninya hingga
sedih itu pergi.
Aku yang dulu mungkin akan marah dan mengutuk keadaan
Aku yang dulu mungkin akan melukai diri sendiri,karena rasa
sedihnya toh ga akan berubah
Aku yang dulu mungkin menjauh dan menyalahkan Tuhan
Tapi kali ini, aku bersyukur
Dan tersenyum
Dan menyikapinya dengan anggun
Crying? Of course… I’m a woman after all.
May 26, 2016
Kemaren a shitty
moment happened.
But, i don't want to talk about it...
Tapi gara2 itu, saya jadi pengen ngebahas tentang orang 'sakit'
Hmmm… sebenernya banyak orang dewasa punya masalah psikologis keknya ya...
Beberapa yang bilang
baik-baik aja sebenernya cacat mental,
Ga pengen terlalu
peduli, menyangkal apa yang dirasakan, ga pengen sakit hati.
Mentally disable.
Ada sebagian yang
pura-pura waras,
Walau bisa senyum
setiap saat, kadang bisa nangis sesekali… tanpa sebab.
Well...
Sebagian ngaku kalo
mereka memang butuh bantuan.
Saya termasuk yang
mana ya…
Sometimes I just... screw
everything, then pretend to be okay.
Pilihan terbaiknya ga
ada.
Selama kemarahan dan
kesedihan itu ga merugikan orang lain,
Ga menyakiti orang
lain. It’s ok…
Lalu kadang tanpa
sadar kita bener-bener jadi ‘gila’ beneran,
May 2, 2016
tiba-tiba ingat suatu percakapan di sore hari itu
peran utamanya adalah mbah kakung dan anak bungsunya
mbah: "jadi orang itu yang takut sama Allah, gus"
si anak bungsu dan si cucu imut yang nguping saat itu bener-bener gagal paham sama apa yang dibicarain mbah ganteng yang udah ga punya rambut item di kepalanya itu
oke, bagian ganteng itu agak berlebihan... but, my grandpa was tall, slim... and... kind... so he was handsome to me
mbah: "orang yang takut sama Allah itu gak akan berani nyakitin orang lain... takut dosa"
kalimat dosa ini cukup ampuh ngebuat kami merinding badai~~
mbah: "nyakitin orang itu dosa, gus... apalagi perempuan"
peran utamanya adalah mbah kakung dan anak bungsunya
si anak bungsu dan si cucu imut yang nguping saat itu bener-bener gagal paham sama apa yang dibicarain mbah ganteng yang udah ga punya rambut item di kepalanya itu
oke, bagian ganteng itu agak berlebihan... but, my grandpa was tall, slim... and... kind... so he was handsome to me
kalimat dosa ini cukup ampuh ngebuat kami merinding badai~~
Mar 28, 2016
Hari ini temen saya bilang “sendiri itu lebih nakutin”
Memangnya apa yang bisa berubah?
Let me tell you a story…
Hidupnya dari kecil selalu dikelilingi orang-orang baik
Orang2 itu selalu dukung apapun yang dia lakuin… apapun yang dia
omongin…
Tapi… kalau dia terus hidup seperti itu, dia gakkan tau apa yang
salah
Dia gakkan tau apa kekurangannya, apa yang harus dia perbaiki dari
sifat dan perilakunya
Karena orang2 disekelilingnya selama ini bisa menerima dia apa
adanya
Dan dunia di luar sana gak pernah se’baik’ itu.
Tuhan pun mungkin berfikiran sama.
Lalu scenario dibuat.
Sedemikian rupa… sebaik2nya… sebegitunya biar si anak ini ga
terlalu terluka.
Beberapa orang datang dan pergi…
Dengan berbagai kisah…
Kadang tanpa sadar meyakiti orang lain…
Kadang orang lain membuatnya sakit hati…
Lalu ia mulai membangun ‘tembok’ disekitarnya
Satu per satu…
karena sejatinya gak ada manusia yang pingin terluka
Mar 7, 2016
Kisah hati yang menyimpan sebuah nama
Berawal dari kehadiran yang dibiarkan
Menikmati kebersamaan yang pelan-pelan menjadi sebuah kebiasaan
Lalu nama itu ada disana tanpa permisi
Membuatnya mulai menunggu setiap pertemuan
Tersenyum dan tertawa untuk hal biasa yang sebelumnya tak
berarti apa-apa
Sesekali rasa menunggu itu kadang menjadi rindu
Sebuah rasa yang belum pernah ada sebelumnya
Rindu yang tersimpan, tak tersampaikan
Hati itu dijaganya dengan bimbang
Bahagiakah akhirnya? Atau terlukakah ia?
Apakah nama ini tersimpan juga di hatinya?
Di tempat yang sama, dengan rasa yang sedalam ini juga?
Subscribe to:
Posts
(Atom)